Puasa Ramadhan adalah salah satu ibadah penting bagi umat Islam di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Selama bulan Ramadhan, umat Islam di Indonesia mempraktikkan banyak tradisi yang unik dan menarik.
Ada beberapa alasan mengapa ada tradisi unik saat puasa Ramadhan di Indonesia. Pertama, Indonesia memiliki keragaman budaya yang sangat kaya dan unik. Masing-masing daerah di Indonesia memiliki tradisi dan kebiasaan yang berbeda-beda, sehingga menghasilkan berbagai tradisi unik saat puasa Ramadhan.
Kedua, Ramadhan juga dianggap sebagai bulan yang suci dan penuh berkah oleh umat Islam di Indonesia. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia memanfaatkan kesempatan ini untuk meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, serta menjalin silaturahmi dengan keluarga, teman, dan tetangga.
Ketiga, puasa Ramadhan juga menjadi momen untuk bersyukur dan berbagi dengan sesama. Masyarakat Indonesia sangat peduli dengan sesama, terutama kepada mereka yang kurang beruntung. Oleh karena itu, banyak tradisi yang berkaitan dengan berbagi makanan dan memberikan sedekah kepada yang membutuhkan.
Berikut adalah beberapa tradisi unik saat puasa Ramadhan di Indonesia:
- Bukber atau buka puasa bersama
Bukber merupakan tradisi masyarakat Indonesia untuk saling bersilaturahmi, sekaligus dijadikan sebagai ajang reuni bertemu dengan teman-teman masa sekolah, kantor, hingga teman lama untuk melepas rindu dan saling bertukar kabar. - Ngabuburit
Ngabuburit yaitu kegiatan yang dilakukan seperti berkeliling untuk jalan-jalan hingga kulineran berburu takjil untuk dimakan saat waktu berbuka telah tiba. - Berbagi takjil gratis di masjid, mushola, hingga beberapa titik di pinggir jalan
Biasanya, berbagi takjil ini bertujuan untuk berbagi kebaikan kepada umat muslim yang tidak sempat membatalkan puasa. - Pesantren kilat
Kegiatan yang umumnya dilakukan oleh pihak sekolah agar murid-murid semakin khusyuk menjalankan ibadah puasa. - Tadarusan atau mengaji bersama
Kegiatan mengaji bersama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dengan membaca Al-Qur’an dan hafalan di sepanjang bulan ramadhan, sejak sore hari sebelum berbuka puasa, hingga malam hari setelah sholat tarawih atau jam sepuluh malam.