free page hit counter
Blogging Should Be Fun !

Tetap Waras Meski Harus #dirumahaja

Bagaimana
masa karantinanya selama masa pandemi?

Sudahkah
merasa bosan, bingung beraktifitas, bosan dengan hal itu – itu saja, ingin
bertemu dengan sahabat, rindu pergi ke kantor, atau rindu rutinitas seperti
biasa?

Hal
– hal di atas sudah pasti sangat kita rindukan, terhitung sejak pemerintah
mulai menerapkan larangan bepergian selama pandemi tanpa kepentingan mendesak. Meski
harus #dirumhaja dan berkumpul bersama keluarga, bukan berarti semua kebutuhan
terpenuhi. Seseorang bisa merasa tertekan atau mengalami kecemasan, karena
tidak hanya keluarga saja yang dibutuhkan. Bertemu orang lain selain keluarga,
mengobrol, berinteraksi, atau bahkan bertemu dengan mereka juga tentu
diperlukan.

Kondisi
ini tidak sesederhana yang difikirkan, mungkin yang terlintas saat diharuskan
#dirumahaja cukup istirahat, bekerja dari rumah, dan tinggal memasak atau
memesan layanan antar makanan saja. Jika dalam kurun waktu yang singkat, tidak
terlalu jadi masalah. Tapi jika harus berminggu – minggu atau bahkan berbulan –
bulan, rasanya akan sangat membosankan. Ini dikarenakan seseorang akan merasa
kehilangan rutinitas, dan hubungannya dengan manusia lain.  

Ketidak
pastian kapan berakhirnya pandemi ini juga bisa membuat seseorang jadi lemah.
Diperparah dengan konsumsi informasi yang tidak berimbang dari media, misalnya
terus menerus melihat angka perkembangan jumlah pasien positif covid-19 dan
banyaknya dampak negatif akibat wabah ini. Bukan tidak boleh, tapi sebaiknya
komsumsi setiap informasi sesuai kapasitas diri kita. Jangan sampai
membludaknya informasi yang didapat, justru malah membuat stres bertambah.

Karena
itu banyak psikolog atau psikiater yang menghimbau masyarakat agar mengurangi
konsumsi media. Diharapkan kita mampu lebih mengontrol pikiran dan emosi, agar
terus berfikir positif saat masa karantina. Agar tidak terus terpaku pada
gembar gembor informasi media, alihkan kesibukan diri kepada hal yang anda suka
sehingga tidak terpaku pada media massa. Cukup buka sesekali saja, dan jangan
cerna informasi yang membuat kita seperti tertekan secara terus menerus.

Menurut
Tara Well, Dosen di Departemen Psikologi Universitas Colombia, saat seseorang
mengalami kecemasan secara alami. Ia ingin terhubung dengan orang lain, apalagi
saat kondisi pandemi seperti saat ini. Seseorang yang merasa depresi, akan
cenderung berfikiran negatif saat merasa terisolasi dari dunia luar. Diperparah
dengan media sosial yang justru tidak membantu. Dilasir dari laman Cultura.id.

Profesor
Psikologi Universitas Texas, Art Markman mengatakan dark jokes bisa
digunakan untuk mengurangi tingkat stres. Bagaimana caranya?

Memandang
lucu hal – hal yang sebenarnya menakutkan atau menyedihkan, bisa membantu kita
agar lebih memahami keadaan. Selain itu, menonton film, mendengarkan musik,
membaca buku, dan bermain dengan hewan peliharaan, juga dapat memberikan
ketenangan.

Intinya, meski harus #dirumahaja kita harus tetap
menjaga kewarasan agar tidak mudah cape dan stres. Berikut bebera hal yang bisa
dilakukan, untuk menjaga jarak agar diri kita tidak jenuh dengan permasalahan
yang sedang dihadapi satu dunia ini. Karena ternyata social distancing
bagi diri sendiri juga penting, agar lebih bijak menghadapi setiap masalah
selama pendemi ini :

Membuat suasana senyaman mungkin

Jika kita diharuskan untuk bekerja dirumah atau biasa
dikenal dengan Work From Home (WFH), buat suasana senyaman mungkin seperti
biasa kita bekerjaa sehari – hari. Lakukan rutinitas normal seperti biasanya,
bangun pagi, mandi, mengenakan pakaian yang nyaman, dan mulai bekerja seperti
biasanya.

Beri ruang bagi diri untuk berfikir

Matikan sejenak setiap kanal informasi yang biasa
mengirim informasi pada kita, mengistirahatkan otak sejenak dalam menerima
segala berita atau informasi. Dapat mengurangi kecemasan dan stres berlebih,
dan akan memberikan ruang bagi otak untuk berfikir dan melakukan hal positif.

Mengikuti informasi dari sumber terpercaya

Berselancar di media sosial akan lebih bermanfaat,
jika dibarengi dengan melihat informasi dari sumber terpercaya. Terutama jika
informasi tersebut didapat dari facebook, instagram, twitter dan kanal serupa
lainnya. Saat dalam kondisi seperti saat ini, anda perlu untuk melakukan detoks
di akun sosial media. Dengan meng-unfollow akun – akun penebar energi negatif. تعليم لعبة البوكر

Bergerak sebanyak mungkin

#dirumahaja bukan berarti harus bermalas – malasan
rebahan saja, bergeraklah sebanyak mungkin. Seperti melakukan olahraga rigan,
yang akan membuat tubuh lebih segar.

Merawat diri

Aktivitas satu ini bisa membantu kita agar lebih
rileks, dan menghasilkan energi positif. Banyak berbagai cara yang bisa
dilakukan, sebut saja meditasi, merawat tubuh dan menghubungi teman. Karena
jika tubuh kita rileks, energi positif akan dihasilkan dan meningkatkan
kemampuan diri agar bijak mengonsumsi informasi yang beredar.   

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RECENT POSTS
ADVERTISEMENT
Our gallery