Inovasi akan terus berkembang dari waktu ke waktu menuju suatu perubahan yang lebih baik, melalui berbagai aspek, tentunya tidak luput dari berbagai problematika dan faktor pendorong lain. Dalam perspektif sejarah, perkembangan teknologi telah berkembang pada zaman keemasan Islam yaitu masa Dinasti Abasiyah terutama pada masa pemerintahan khalifah Harun Al Rasyid dan puteranya Al Makmun.
Namun, kali ini kita hanya terfokus pada perkembangan teknologi komunikasi dari masa ke masa dengan prinsip mendekatkan yang jauh dengan sekali klik dalam satu genggaman gadget. Dalam perkembangannya dunia maya seringkali diwarnai dengan konten-konten yang tidak seharusnya menjadi konsumsi bagi masyarakat pada umumnya.
Penyalahgunaan dunia maya sebagai tempat kriminalitas juga sering terjadi, dengan terbungkus dalam berbagai prodak, salah satu yang paling viral dikalangan anak muda sebagai penikmat terbesar dunia maya adalah berita hoax atau berita bohong berisi fitnah dan propaganda, yang akhirnya memotori juga memprovokasi pergerakan kepentingan pihak atau kelompok tertentu.
Salah satu contoh dari adanya konten di media sosial yang tidak sesuai menjadi konsumsi bagi masyarakat umum adalah, marak terjadinya penyebaran paham dan ajaran teroris yang diindikasi dari kefanatismean agama atau faktor-faktor lainnya melalui akun-akun anonim di dunia maya.
Maka dari itu adapun hal yang harus dilakukan agar menjadi orang yang bijak dalam berselancar di dunia maya :
1. Dengan bijak dalam menghadapi arus perkembangan informasi di dunia maya selain dengan mengkontrol penggunaan dunia maya, juga dengan memperhatikan situasi atau lingkungan sekitar.
2. Selalu memperhatikan context, opinion, perspektif dan sourche dalam upaya untuk menganalisis media sebelum disebarluaskan kembali. Netizen dituntut mampu memfilterisasi dan mengkritisi segala macam bentuk berita yang mengalir deras di dunia maya.
3. Kenali berita sesuai konteksnya,
4. Mampu memisahkan pendapat penulis dan fakta yang akurat sesuai dengan realitanya,
5. Ketahui cara pandang pemberitaannya
6. Selektif dalam memperhatikan sumber atau bisa pula melihat sumber lain yang dapat memperkuat bahan tulisan yang sedang menjadi konsumsi bacaan kita.
Akhir kata. #AyoCerdasdiDuniaMaya.
Author : Farach Rifky Agustin
[/et_pb_text][/et_pb_column] [/et_pb_row] [/et_pb_section]