BALI – Semangat menggelora yang dimiliki Duta Damai, dalam pencegahan paham radikalisme dan terorisme di dunia maya. Merupakan modal berharga yang harus terus dipertahankan, dirawat dan diapresiasi. Hal demikian diutarakan oleh Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungandan Deradikalisasi, Paruhuman lubis dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) di Hotel Prama Sanur Beach, Bali, Rabu (04/03/20).
Ia mengatakan, dengan di selenggarakannya Rakornas diharapkan generasi muda mampu berperan aktif dalam membendung konten dan narasi kekerasan, dengan menyamarkan konten dan narasi positif perdamaian. Pasalnya, Duta Damai tidak dibentuk untuk melawan narasi kekerasan. Akan tetapi justru untuk membanjiri dunia maya dengan narasi perdamaian di dunia maya.
“Relawan Duta Damai dibentuk untuk membanjiri dunia maya dengan narasi perdamaian. Mereka mempunyai tanggung jawab moral dan sosial untuk membentengi generasi sebayanya, agar tidak terpengaruh paham dan doktrin radikal terorisme,” tambahnya.
Menurutnya arus radikalisasi tidak lagi terjadi dalam ruang-ruang tertutup saja, akan tetapi sudah melalui ruang terbuka yaitu di dunia maya. Karena dunia maya sekaligus menjadi arena sarana efektif kelompok radikalisasi, indoktrinasi, dan rekrutmen. Konten-konten negatif bernuansa kekerasan, adu domba, dan indoktrinasi menyebabkan seseorang terpukau dan terpengarauh untuk ikut bergabung dalam jaringan radikal terorisme.
Maka dalam hal ini, Duta Damai mengemban tugas penting sebagai penggerak literasi masyarakat khususnya anak muda sebayanya. Selain itu Duta damai pun mesti menjadi corong edukasi unuk mencerahkan masyarakat agar cerdas dalam mencari informasi, bijak dalam berkomunikasi dan berinteraksi.
*Siti Ressa