Ada banyak hoax atau berita yang kurang tepat yang beredar di media sosial akhir-akhir ini mengenai coronavirus. Akibat banjirnya informasi ini, maka semakin sulit untuk menyaring mana berita-berita yang benar, setengah benar atau sama sekali salah. Untuk mengatasi beredarnya informasi yang kurang tepat, WHO sudah mengidentifikasi hingga 20 berita bohong yang sempat beredar di masyarakat dan penjelasannya.
1. Antibiotik Efektif Cegah Penularan: Hoax
Apakah antibiotik efektif mencegah dan mengobati penularan coronavirus? Jawaban WHO adalah: TIDAK. “Antibiotik efektif dalam melawan bakteria, tapi tidak terhadap virus. Sesuai namanya, coronavirus adalah kategori virus, antibiotik tidak seharusnya digunakan untuk penanganannya. Tapi, kalau Anda dirawat dan salah satu obat yang diberikan dokter adalah antibiotik, itu bertujuan untuk mencegah munculnya infeksi yang disebabkan bakteri, yang mungkin muncul karena kondisi Anda yang melemah.”
2. Coronavirus Dapat Menyebar Jauh Melalui Udara: Hoax
Virus ini tersebar terutama melalui tetesan kecil/ droplet yang dihasilkan penderita ketika batuk atau bersin, dan melalui droplet air liur maupun sekresi nasal. “Droplet-droplet ini terlalu berat untuk terbang jauh melalui udara,” disampaikan oleh WHO.
3. Coronavirus Mati Jika Terpapar Sinar Ultraviolet: Hoax
Badan Kesehatan Dunia WHO memperingatkan bahwa “Sinar ultraviolet tidak boleh digunakan untuk mensterilkan tangan atau bagian tubuh lainnya.” Hal ini karena radiasi sinar ultraviolet justru dapat menyebabkan iritasi kulit, bahkan kanker.
4. Coronavirus Dapat Tersebar Melalui Uang Logam dan Uang Kertas: Hoax
Menurut WHO, kemungkinan tersebarnya coronavirus melalui uang koin maupun uang kertas dan kartu kredit sangat kecil. Tapi harus diingat bahwa virus ini dapat bertahan hidup selama beberapa jam (sesuai kondisi masing-masing) di permukaannya jika orang yang tertular batuk, bersin, atau menyentuhnya. “Perlindungan terbaik adalah dengan mencuci tangan sesering mungkin menggunakan disinfektan berbasis alkohol atau air dan sabun.”
5. Klorin Dapat Membunuh Covid-19 Di Tubuh: Hoax
Di beberapa minggu terakhir banyak beredar informasi bahwa dengan menyemprotkan klorin atau alkohol secara langsung ke tubuh kita akan dapat membunuh coronavirus. Hal itu tidak benar. “Menyemprotkan campuran ini malah dapat merusak pakaian atau bahkan selaput lendir kita. Alkohol dan klorin dapat digunakan untuk membersihkan permukaan benda atau ruangan, dengan memperhatikan aturan pemakaiannya.”
6. Mencuci Hidung Menggunakan Air Garam Cegah Coronavirus: Hoax
Meskipun beberapa penelitian membuktikan bahwa membersihkan hidung secara teratur menggunakan air garam dapat mempercepat “proses penyembuhan dari flu biasa”, hal itu tidak berlaku di coronavirus. “Belum ada bukti bahwa hal ini juga efektif untuk mencegah infeksi pernapasan”.
7. Minyak Wijen Cegah Penularan Coronavirus: Hoax
Mengoleskan minyak wijen ke kulit sama sekali tidak akan mencegah coronavirus memasuki tubuh kita, maupun membunuh virus secara langsung. WHO mengatakan bahwa ada cairan disinfektan kimiawi yang ketika dioleskan ke permukaan benda dapat membunuh virus, misalnya cairan disinfektan berbahan klorin, beberapa jenis pelarut, 75% ethanol, asam peracetic, dan kloroform. Tapi cairan ini TIDAK UNTUK DIOLESKAN DI KULIT, hanya berlaku untuk permukaan obyek lain. “Cairan-cairan ini dapat merusak kulit dan hidung jika terkena langsung.”
8. Coronavirus Hanya Menyerang Orang Lanjut Usia: Hoax
Coronavirus dapat menyerang setiap orang berapapun usianya. WHO menambahkan bahwa resiko lebih tinggi dimiliki oleh orang lanjut usia yang juga memiliki penyakit lain (misalnya asma, diabetes atau penyakit jantung). “Mereka berpotensi sakit parah jika terinfeksi coronavirus”. Oleh karena itu kita harus menjaga agar orang-orang yang rentan tertulari penyakit ini tidak mendapatkan virus ini dari kita.
9. Makan Bawang Putih Cegah Covid-19: Hoax
Meskipun beberapa media massa dan media sosial banyak memberitakan bahwa dengan makan bawang putih dapat mencegah tertulari coronavirus, hal ini tidak terbukti benar. “Meskipun bawang putih adalah makanan sehat yang memiliki banyak kandungan antimikrobial, tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa dengan memakannya akan melindungi seseorang secara langsung dari tertular virus yang sedang menyerang seluruh dunia ini.”
10. Vaksin Pneumonia Melindungi Dari Coronavirus: Hoax
Vaksin pneumococcal dan Haemophilus influenzae type B (Hib) tidak bisa melindungi Anda dari coronavirus. “Meskipun tidak bisa melindungi dari coronavirus, vaksin ini tetap sangat dianjurkan untuk mencegah penyakit pernapasan demi menjaga kesehatan”.
11. Coronavirus Disebarkan Melalui Gigitan Nyamuk: Hoax
Coronavirus tersebar terutama melalui kontak dengan penderita “melalui tetesan kecil cairan pernafasan”, yang dihasilkan ketika si penderita batuk atau bersin. “Hingga kini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa coronavirus tersebar melalui nyamuk”.
12. Udara Dingin dan Salju Dapat Membunuh Coronavirus: Hoax
Ini adalah rumor yang sempat beredar luas yang disanggah oleh WHO. “Temperatur normal orang sehat adalah sekitar 36,5-37 derajat Celcius. Oleh karena itu tidak ada alasan untuk mempercayai rumor bahwa udara dingin dapat membunuh coronavirus maupun penyakit lainnya.”
13. Coronavirus Dapat Terbang Hingga 8 Meter: Hoax
Ada beberapa orang yang mengira bahwa coronavirus dapat “terbang” hingga 8 meter ketika orang batuk atau bersin. Lagi-lagi hal ini tidak benar, sebab “droplet (tetesan kecil) cairan pernapasan hanya bisa terlontar hingga 1 meter ketika seseorang batuk atau bersin.”
14. Jangan Menerima Paket Dari Tiongkok!: Hoax
Coronavirus tidak dapat bertahan lama di permukaan benda seperti surat atau paket. Oleh karena itu WHO menegaskan bahwa menerima surat atau paket dari Cina bukanlah salah satu hal yang berresiko.
15. Air Seni Anak-Anak Mujarab Obati Coronavirus: Hoax
Berita ini sama sekali tidak benar. Tidak ada virus atau bakteri apapun yang bisa mati dengan air seni siapapun, termasuk anak-anak. WHO bahkan harus mengingatkan lagi bahwa air seni justru bisa mengandung materi bersifat virus atau bakterial.
16. Boleh Memakai Ulang Masker: Hoax
Masker, baik yang biasa maupun dengan filter N95, sangat tidak boleh dipakai ulang. Terlebih jika Anda melakukan kontak secara dekat dengan penderita covid-19. “Bagian depan masker dianggap telah terkontaminasi, sehingga untuk melepasnya harus dilakukan dari bagian dalam, tanpa menyentuh bagian depan. Buang di tempat sampah tertutup dan segera cuci tangan menggunakan gel hidroalkohol atau air dan sabun”.
17. Kokain Melindungi Dari Coronavirus: Hoax
WHO secara jelas mengatakan: “Kokain tidak bisa melindungi dari coronavirus. Ini adalah obat yang bisa menstimulasi, dan bersifat candu. Penggunaannya dapat menyebabkan dampak sampingan yang serius yang berbahaya bagi kesehatan seseorang.”
18. Binatang Peliharaan Dapat Menularkan Coronavirus: Hoax
Rumor ini sempat membuat sedih para pecinta binatang. Tapi WHO tegas bahwa tidak ada bukti bahwa coronavirus dapat menulari binatang peliharaan seperti anjing maupun kucing. WHO menyarankan agar para pemilik bintang peliharaan rajin mencuci tangan dengan air dan sabun setelah menyentuh binatang peliharaannya, tapi itu bukan karena coronavirus. Hal ini lebih untuk melindungi dari bakteri yang dapat tertular ke manusia, misalnya E. coli dan salmonella.
19. Coronavirus Mati Jika Terkena Pengering Tangan: Hoax
Mesin pengering tangan yang biasa ada di toilet-toilet tidak dapat membunuh coronavirus. WHO selalu menyarankan untuk sesering mungkin mencuci tangan dengan gel hidroalkohol maupun air dan sabun. Setelah tangan bersih, keringkan dengan tissue kering atau mesin pengering tangan. Tapi tetap yang terpenting adalah cuci tangannya, bukan pengeringannya.
*Tamin Kasmir