free page hit counter
Blogging Should Be Fun !

Vaksin Ideologi Radikalisme dan Terorisme di Indonesia

DUTADAMAIJABAR- Selain pandemi Covid-19, Indonesia kini tengah dilanda krisis ideologi radikalisme dan terorisme. Terlihat dari jumlah korban yang muncul sebanyak 25 juta orang atau 7,7 persen dari 268 juta jika penduduk Indonesia.

“Bangsa ini sedang mengalami pandemi Covid, radikalisme dan terorisme. Akibat kehadiran covid, sudah memakan korban 13 ribu orang. Sementara krisis ideologi radikal sudah memakan  korban sebanyak 25 juta orang,” ujar Direktur Pencegahan BNPT-RI, Brigjen Pol R. Ahmad Nurwahid, Rabu (25/11/20).

Menurutnya, radikalisme di Indonesia bisa dicegah melalui 3 upaya. Yakni pencegahan, kesiap siagaan nasional, pencegahan kontra radikalisasi yang berisi kontra narasi, kontra ideologi dan kontra propaganda, serta dapat diupayakan dengan deradikalisasi. Sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2018 tentang terorisme.

“Pencegahan kesiap siagaan nasional itu berupa kondisi siap siaga dari segenap elemen bangsa Indonesia. Dimana memiliki ketahanan nasional berupa kondisi yang dinamis, meliputi seluruh aspek kehidupan berisi kedaulatan dan ketangguhan,” tukasnya.

Ia juga menambahkan bahwa, kondisi ini harus mampu mengembangkan kekuatan dalam menghadapi dan mengatasi segala ancaman. Utamanya dari hal yang membahayakan integritas dalam keberlangsungan hidup berbangsa dan bernegara.

Sementara itu, jika vaksin virus Covid-19 masih belum ditemukan, maka berbeda dengan virus ideologi radikalisme yang dinilai Ahmad, sudah ada vaksinnya yaitu berupa vaksin akhlakul karimah.

“Supaya kebal, tangguh terhadap seluruh upaya radikalisasi terutama yang menyerang generasi muda, imunisasi bisa dilakukan kalau kita punya vaksin, seperti covid-19. Virus radikal sudah ada vaksinnya, yaitu akhlakul karimah, budi pekerti, etika, sopan santun, nasionalisme wawasan kebangsaan lantaran radikal mengatasnamakan agama,” ujarnya.

Vaksin tersebut harus diterapkan oleh anak muda, yaitu  dengan konten-konten perdamaian dan menjadi agen perubahan di media sosial untuk bisa mebangkitkan cilent majority di masyarakat sebagaimana menjadi salah satu tujuan hadirnya Duta Damai Dunia Maya BNPT RI.

“Artinya membangkitkan masyarakat mayoritas melalui media cetak, elektrronik, terutama sosial karena salah satu upaya pencagah yang efektif dengan menggunakan kontra narasi, kontra ideologi dan kontra propaganda,” jelasnya.

*Siti Resa

Facebook
Twitter
LinkedIn
Pinterest

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

RECENT POSTS
ADVERTISEMENT
Our gallery